Profil

Sketsa Hidup Sang Penulis

Bismillaahirrahmaanirrahiim….!!!

Sosok yang berjalan di atas alunan pesona mimpi ini menyapa saudaranya dalam latar maya. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Seorang pemuda kelahiran asli Semarang 20 November 1988, telah hobi menulis sejak Sekolah Dasar di SDN Tirtoyoso 04 Semarang. Mencoba untuk mengubah imajinasi menjadi sebuah aplikasi. Putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Rohadi (Ayah) dan Rohpujiati (Ibu). Kegemaran menulis dahulu hanya tersampaikan lewat goresan-goresan sederhana di atas kertas putih. Tak tahu dan masih malu bila ketahuan oleh teman-temannya.

Ia pun melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 32 Semarang yang terletak di jalan Kimangun Sarkoro 1 pada tahun 2000 sampai 2003. Dengan keberanian diri disertai do’a dan semangat ikhtiar melanjutkan jenjang pendidikannya ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Semarang yang bertempat di Pedurungan Kidul pada tahun 2003 sampai 2006. Sebuah sekolah dengan latar belakang dan nuansa islam begitu kuat. Ragu menggelayuti, meragukan kemampuan diri untuk belajar. Akan tetapi motivasi dari orang tua tak henti-hentinya memuluskan getirnya nyali hati.

Seiring berjalannya waktu keberanian mulai berkobar. Pelan namun pasti lingkar karyanya pun mulai dinikmati oleh banyak orang, sekalipun masih dalam lingkup sekolahnya. Ia bersama dengan teman-temannya pernah merintis serta menghasilkan sebuah buletin amatir bernama BAMKER singkat kata dari Bengkel Anak Muda Kreatif. Lalu berpatisipasi dalam sekolah jurnalistik bersama Derap Langkah Anak Muda Semarang. Waktu itu bertempat di gedung Dewan Riset Daerah (DRD) Semarang. Lalu, ikut andil pula dalam lomba mading SMA se-kota Semarang yang di adakan oleh Universitas Semarang (USM). Waw…!!! Sebuah petualangan tak terbayangkan. Melambungkan sebuah cita-cita menjadi seorang penulis besar yang menggema di seluruh pelosok dunia.

Liku-liku kisah tak berhenti disitu saja. Ketika kedua kakinya telah berdiri di atas bumi yang berdiri kokoh bangunan dengan nuansa keislaman menyapa di depan gerbang. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang yang terletak di kota berkembang Ngaliyan. Mengambil Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2006. Subhanallah…aura bahagia tersirat saat ia menemukan dunia baru penuh keunikan. Sekalipun dalam nuraninya juga menangis menatap kenyataan sebuah institusi yang berlatar penuh keislaman, namun banyak mengabaikan titah Tuhan dalam kitab suci Al-Qur’an. Seraya lantunan istighfar terlantun dalam bibir kecilnya. Ia pun menjadi ragu untuk mencari sebuah unit kegiatan mahasiswa yang dapat membantunya untuk menemukan keindahan Islam.

Seiring berjalannya waktu ia menemukan sebuah pamflet tertempel di papan pengumuman yang menarik hatinya. Tertulis “Daurah Marhalah 1 oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam (KAMMI) Komisariat IAIN Walisongo”. Dibacanya lagi pamflet tersebut setelah mantap ia mencari nomor yang bisa dihubungi. Allah mempertemukannya dengan seorang pemuda yang lembut bernama Yahya Purnomo. Biasa dipanggil Akhi Yahya. Bergabunglah bersama mereka. Awalnya keraguan meresapi hatinya saat melihat tingkah aneh anggota-anggotanya. Dalam benak mungkin tak lazim selayaknya yang diketahuinya. Namun, senyum mengembang di wajah cerianya setelah mulai terjun dan berbaur bersama. Subhanallah…..pandangan mata terjaga dari maksiat, munajat yang tak pernah telat, tilawah selalu menggema, ukhuwah kian erat, pergaulan dalam naungan Al-Qur’an serta Sunnah Rasul-Nya.

Pernah sebenarnya ia hendak melanjutkan keinginan jiwa untuk bergabung dengan sebuah UKM yang bergerak di dunia kepenulisan, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Edukasi. Namun, dengan kecewa yang cukup dalam ia tertolak hingga dua kali. Sedih menyelimuti perasaan terdalamnya. Akan tetapi, dukungan dari kawan-kawan sebayanya kembali membangkitkan ghirah menulisnya.

Tahun ketiga ia berada IAIN, Allah mempertemukannya dengan sebuah komunitas menulis yang luar biasa bernama Forum Lingkar Pena (FLP). Getar hati ingin sekali bergabung dengan komunitas tersebut. Ternyata ada pula cabangnya di Semarang. Namun, Allah berkehendak lain ia diajak beberapa kawan-kawannya yang sesama aktif di KAMMI komisariat IAIN Walisongo untuk membangkitkan kembali FLP Ranting Ngaliyan. Waw…!!! Itulah kali pertamanya ia merasakan sesuatu hal yang berbeda dalam gejolak jiwanya.

Salam cinta penuh semangat

Raddy Ibnu Jihad

Penulis Muda Perindu Syahid

Tinggalkan komentar